Bosan Hidup Miskin? Simak 10 Cara Menjadi Orang Kaya Walau Gaji Kecil

Siapa, sih, yang tidak ingin menjadi orang kaya yang bebas berbelanja apa saja? Kamu bisa mewujudkan itu dengan menerapkan 10 langkah mudah di bawah ini.

Mimpi menjadi orang kaya, sebenarnya bukanlah mimpi yang terlalu tinggi. Setiap orang memiliki peluang menjadi orang yang berkecukupan asalkan mau bekerja keras meningkatkan produktivitas finansial dan menjalankan pengelolaan keuangan dengan baik.

Saat ini, banyak orang yang mungkin sudah menikmati penghasilan besar yang memungkinkan mereka berbelanja dengan bebas dan menikmati gaya hidup paling nyaman. Namun, tidak ada jaminan bila kelak di masa pensiun, mereka yang berpenghasilan besar akan tetap mampu menikmati gaya hidup seperti saat masih produktif finansial.

Tanpa pengelolaan keuangan yang baik sedari muda, menikmati pensiun dengan kondisi kaya atau berkecukupan finansial akan menjadi mimpi semata. Itulah mengapa sangat penting bagi setiap orang memiliki strategi keuangan yang tepat supaya tetap bisa membiayai hidup yang diinginkan walaupun sudah pensiun atau tak lagi produktif finansial.

Jadi, apa saja yang perlu kita lakukan agar bisa menjadi orang kaya walau kelak telah pensiun? Mari melihat 21 cara menjadi orang kaya yang mudah dijalankan berikut ini:

1. Singkirkan pengeluaran tidak perlu
Memangkas pengeluaran yang sebenarnya tidak perlu akan memudahkan kamu meningkatkan porsi penghasilan untuk tabungan pensiun. Teliti jenis-jenis pengeluaran apa saja yang pada dasarnya bisa kamu singkirkan. Misalnya, keanggotaan di tempat fitness yang jarang kamu manfaatkan, langganan koran atau majalah yang semakin jarang kamu baca, dan lain sebagainya.

Jangan lupa mengecek lagi pengeluaran untuk langganan TV kabel, internet dan layanan lain. Tidak perlu ragu mengganti langganan bila mendapatkan penawaran lebih ekonomis dan menguntungkan. Biasanya, penyedia jasa layanan seperti itu memiliki program promo yang menarik minimal untuk 1 tahun langganan.

Nah, bila sudah berhasil memangkap pengeluaran yang tidak perlu, kamu bisa mengalihkan nilai penghematan itu untuk menambah porsi tabungan atau investasi kamu.

2. Mulai menabung sekarang juga
Jangan pernah menunda menabung. Begitu kamu memiliki penghasilan, kamu berarti sudah harus mulai menabung sebagian pendapatan itu untuk kebutuhan masa depan kelak, termasuk untuk kebutuhan pensiun.

Semakin awal menabung, kamu bisa mengumpulkan dana sesuai target dengan menyisihkan uang lebih sedikit. Mengapa bisa demikian? Karena ada “time value of money” atau nilai waktu uang. Misalnya, saat ini usia kamu baru 25 tahun dan menargetkan memiliki tabungan senilai Rp 15 miliar ketika pensiun di usia 55 tahun. Maka, kamu cukup menyisihkan uang sebesar Rp 631.448 per bulan di sebuah produk investasi dengan potensi keuntungan rata-rata 25% per tahun selama 30 tahun.

Tapi, bila kamu memulai menabung di usia 35 tahun, maka yang perlu kamu sisihkan menjadi Rp 2,18 juta selama 20 tahun. Mengapa uang yang perlu kamu tabungkan jadi jauh lebih besar? Tak lain karena kamu telat memulai pengumpulan uang sehingga perlu modal uang lebih besar agar target dana yang sama bisa tercapai.

3. Sisihkan penghasilan minimal 10%
Berapa penghasilan yang kamu tabung secara rutin? Bila penghasilan kamu saat ini Rp 5 juta per bulan, maka kamu perlu menyisihkan minimal sebesar Rp 500.000 untuk tabungan hari depan. Semakin besar nilai yang bisa kamu tabung tentu akan semakin baik untuk mendukung persiapan kebutuhan di hari depan.

4. Menabung bukanlah pilihan, melainkan kewajiban
Betul, bila kamu ingin menjadi orang yang berkecukupan secara finansial, kamu tidak bisa mewujudkannya tanpa menabung. Jadikan penyisihan tabungan sebagai hal wajib dan jangan sampai terlupa. Caranya, aktifkan autodebit di rekening pembayara gaji untuk pembelian produk investasi atau tabungan rencana di bank, tabungan pensiun, dan lain sebagainya.

Menabunglah agar penghasilan kamu bisa berkembang. Caranya juga bukan berarti hanya menabung uang di bank. Kamu perlu menempatkan tabungan di tempat yang bisa membantu kamu melawan laju inflasi atau penurunan nilai uang. Bisa melalui investasi di produk dengan return di atas tingkat inflasi atau bisa dengan menjadi investor di sebuah bisnis yang prospektif.

5. Dapat bonus dari bos? Jangan habiskan untuk belanja saja
Bonus tahunan, bonus kinerja, bonus target bulanan, dan aneka jenis, mungkin sudah sering kamu terima selama bekerja. Apakah kamu ingat untuk apa saja sekian banyak pendapatan ekstra itu? Jangan-jangan habis semua untuk hura-hura belaka?

Bila kamu ingin menjadi orang kaya, jangan pernah lakukan hal seperti itu lagi. Manfaatkan pendapatan ekstra itu untuk menambah produktivitas penghasilan kamu. Caranya, sisihkan paling tidak 50% dari nilai pendapatan ekstra tersebut untuk berinvestasi. Dengan catatan kamu tidak memiliki utang mendesak. Bila ada utang mendesak yang perlu dibayar, utamakan pemakaian pendapatan ekstra untuk menutup utang tersebut, baru gunakan sisanya untuk menabung atau berinvestasi.

6. Naik gaji? Tidak perlu langsung menaikkan gaya hidup
Ini jebakan umum yang membuat kebanyakan orang menjadi sulit menaikkan tingkat kecukupan finansial mereka. Ketika mendapat kenaikan gaji, banyak orang langsung serta merta menaikkan gaya hidup mereka. Akibatnya, kondisi keuangan mereka bukannya meningkat, melainkan stagnan. Pasalnya, nilai kenaikan gaji tersebut dia pakai untuk mengongkosi kenaikan biaya gaya hidup.

Maka itu, ketika kamu berhasil mendapatkan kenaikan gaji, berusahalah untuk tetap dengan gaya hidup sebelum gaji naik. Simpan selisih kenaikan gaji kamu untuk menambah nilai tabungan atau investasi. Atau, kamu bisa menjadikannya sebagai modal usaha yang prospektif.

7. Berani mengambil risiko
Banyak orang memilih menyiapkan kebutuhan hari depan seperti dana pensiun dengan cara menabung biasa di bank. Kamu perlu ingat, produk tabungan di bank hanya memberikan imbal hasil sangat kecil, bahkan masih di bawah tingkat inflasi. Belum lagi ada potongan administrasi dan pajak.

Singkat cerita, bila kamu ingin menyiapkan dana untuk kebutuhan di masa depan di atas 5 tahun, akan lebih baik bila kamu menempatkan dana di produk investasi. Risiko investasi memang ada tapi bukan berarti tidak bisa dikelola. Salah satu cara mengelola risiko dalam berinvestasi adalah membuat diversifikasi aset. Jangan pernah menempatkan investasi hanya dalam satu tempat. Sebar investasi kamu di berbagai pilihan, mulai dari emas, reksadana, saham, obligasi, hingga properti.

8. Berinvestasilah di properti
Properti berpeluang memberikan keuntungan yang luar biasa tinggi bila kamu berhasil menemukan yang tepat. Dalam jangka panjang, aset properti bisa menjadi sumber pendapatan pasif kamu sehingga kebutuhan di masa mendatang dapat tetap terpenuhi, walau kamu sudah pensiun.

Ya, membeli properti membutuhkan modal tidak kecil. Tapi, bukan berarti mustahil dilakukan. Manfaatkan kredit pemilikan rumah dari bank yang kini banyak memberikan syarat uang muka lebih ringan.

9. Mulai bisnis sampingan
Berpaku pada penghasilan yang sudah ada saat ini, tidak lagi cukup. Manfaatkan usia produktif kamu untuk membukukan pendapatan sebanyak-banyaknya. Merintis bisnis sampingan bisa menjadi salah satu cara mudah menambah penghasilan.

Kamu bisa merintis bisnis sampingan bermodal ringan. Lihat daftarnya di sini untuk inspirasi usaha sampingan dengan modal minim.

10. Disiplin anggaran
Gaji yang relatif kecil bukanlah penghalang utama seseorang menjadi berkecukupan secara finansial. Kunci utama adalah pada pengelolaan keuangan yang tepat. Begitu kamu telah menentukan tujuan keuangan yang jelas dan terukur, mengelola pendapatan dengan lebih cermat akan membantu memudahkan kamu mencapai tujuan finansial di masa mendatang.

Tinggalkan komentar