START SMALL TO EARN BIG !!!

Jangan minder walau memulai investasi saham hanya dengan modal kecil.

Pernah dengar soal efek bola salju? Jika kamu memperhatikan salju yang menggelinding dan membentuk bola, lama kelamaan, bola salju yang kecil tersebut akan menjadi besar bukan?

Bagi investor pemula atau retail receh seperti saya, yuk simak tips nya ☕

1. Modal kecil? tidak masalah..

Jika kamu belum terlalu mengenal pasar saham, malah disarankan untuk memulai dengan modal minim terlebih dahulu. Tujuannya bila salah langkah, kerugian yang diderita tidak terlalu besar. Tujuan lainnya adalah untuk proses belajar. Kamu perlu membiasakan diri pada fluktuasi harga, belajar analisis saham dan sebagainya dan semua itu perlu waktu. Jika sudah mantap, silakan menambah modal kamu, lakukan rutin dan konsisten.
Bukankah perjalanan 1000 km dimulai dengan satu langkah kaki? Mulai saja dulu

2. Beli saham yang berfundamental baik

Jangan tergiur untuk membeli saham gorengan yang pergerakan harganya tidak jelas sebabnya. Ingat hindari saham berkolesterol tinggi 😋

Menu sederhana analisa bisa kamu lihat dibagian financials perusahaan yang sudah dirangkum oleh sekuritas, jangan malas! jangan fomo!
Pilih perusahaan yang kamu kenal dan bisa kamu pahami bisnisnya, lihat pertumbuhan laba bersihnya, tidak sedang merugi, hutang tidak lebih besar dari asetnya, operating cash flow positif, nilai EPS tumbuh. itu saja dulu.. analisa lainnya bisa sambil dipelajari seiring perjalanan investasi kamu. Jangan berhenti belajar!

3. Lakukan diversifikasi

Belilah beberapa jenis saham untuk membagi risiko, Don’t put all your eggs in one basket. Namun disarankan jika memulai dengan modal kecil, sebaiknya jangan terlalu banyak memilih saham. idelanya 2 atau 3 saham saja. Saya sendiri saat ini hanya memilih 4 saham dari sektor yang berbeda.

4. Fokus pada jangka panjang

Pasar saham sangat berisiko dalam jangka pendek karena harga sangat fluktuatif. Namun akan lebih aman dalam jangka panjang. Semakin lama investasi, semakin besar tingkat keuntungan. Berdasarkan sejarah pasar saham, terbukti bahwa jika kita investasi saham dalam jangka panjang di perusahaan yang memiliki fundamental baik, maka peluang meraih return akan lebih besar.

5. Lakukan analisis dan review portofolio secara berkala

Bisa setiap 3 bulan sekali, 6 bulan sekali, atau setahun sekali. Jika ada saham yang kurang bagus kinerjanya, misalnya produknya menurun di pasaran disertai dengan penurunan labanya atau bahkan merugi terus-terusan dan sebagainya bisa diganti dengan saham lain yang lebih baik.
Happy investing 😉

Sumber: Agussalim89/Stockbit Stream

Tinggalkan komentar